Dilarang Copas

Thursday, May 24, 2012

Cara Pria Minta maaf


Bagi kebanyakan pria, kata “maaf” bukanlah kata yang mudah diucapkan begitu saja. Sama halnya dengan pernyataan cinta yang lebih diungkapkan pria dengan tindakan dan bahasa tubuhnya, menngungkapkan maaf juga memiliki sebuah dimensi lain hingga membuat pria begitu sulit mengungkapkannya.

Kesungguhan pria kadang membuatnya untuk gengsi meminta maaf. Kadangkala penyesalan atas perbuatan tidak lantas membuat mereka mengucapkan kalimat bernada sama. Oleh karena itu tanpa sadar mereka melakukan hal yang sebenarnya merefleksikan ungkapan maafnya. Meskipun disisi lain mereka sadar juga untuk jangan ragu meminta maaf.

Perbuatan ini tampak nyata bagi mereka daripada harus mengucapkannya secara langsung. Sebagian mungkin memikirkan harga diri, sebagian lagi karena sebuah kata tak akan berarti apa-apa. Kerena itulah terkadang para pria akan membuat Kamu bingung pada sejumlah hal yang mungkin tak sering dilakukannya atau baru akan dilakukannya jika merasa bersalah pada Kamu. Karena teknik mengendalikan emosi sangat penting dalam rangka untuk menjaga agar Kamu tidak serta merta merespon dengan kemarahan yang tak terkendali.

Ketika ia merusak benda kesayangan Kamu, sebenarnya ia langsung ingin meminta maaf. Hanya saja bibirnya masih terkunci rapat untuk mengatakannya. Maka ia mencari cara agar benda itu kembali seperti semula di tangan Kamu. Entah dengan cara memperbaikinya atau dengan membelikannya lagi yang baru. Ia akan segera dan rela melakukannya walaupun Kamu telah terlebih dahulu memaafkannya dan tak berpikir panjang tentang masalah tersebut.

Para pria enggan membantu membereskan rumah dan melakukan hal yang berkaitan dengan tugas wanita seperti memasak dan mencuci. Ketika ia bersikap aneh membantu Kamu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, ada indikasi ia mungkin telah berbuat salah pada Kamu atau sejenak untuk menutupi rasa bersalahnya.

Ketika membuat Kamu harus menitikkan airmata, mungkin ia tak bisa meminta maaf langsung karena panik dan kebingungan. Setelah semua itu reda, mungkin nanti atau keesokan harinya ia akan membawa bingkisan sesuatu yang manis yang dapat meluluhkan hati Kamu sepeti coklat, permen, eskrim atau bunga.

Kadang-kadang ketika terlalu sulit untuk mengungkapkan sesuatu, maka ia akan “mengirim” sahabatnya untuk membantunya menyelesaikan masalah. Maka sahabat itu pun layaknya berperan sebagai perantara betapa ia merasakan penyesalan yang begitu dalam karena membuat Kamu terluka.

Satu lagi yang biasa pria lakukan untuk menggantikan kata maaf ialah dengan bersikap lebih lembut dan penyayang kepada Kamu. Mungkin Kamu akan heran dibuatnya, namun itu adalah salah satu ungkapan terdalamnya yang tidak bisa ia ceritakan secara langsung.

Begitulah pria. Kebanyakan orang menilai kehidupan pria yang maskulin membuatnya begitu keras menjalani hidup hingga kadang merasa gengsi untuk menangis dan meminta maaf pada Kamu. Namun hal ini tak akan menjadi masalah besar jika Kamu bersabar dan memberinya pengertian. Atau jika Kamu tak suka dengan sikapnya yang ini, bicarakan secara baik-baik dan temukan solusi yang tepat. Walaupun mengaku tak mau berubah, pria yang benar-benar mencintai Kamu pasti tahu bagaimana membuat Kamu nyaman sekalipun secara tak sadar ia mencoba berubah menuruti kemauan Kamu. Ajaib bukan?

Wednesday, May 16, 2012

Saat Kau Jauh


kenapa disaat kau
semakin kian menjauh,
banyak yang mendekat
untuk mengujiku.

ku hanya bisa bertahan
dengan rasa percayaku
dan yakinku yang mulai
rapuh terhadap dirimu.

yakinkan aku tuk selalu
menjaga rasa percayaku pada dirimu.
agarku dapat bertahan
dengan rasa rindu yang slalu

menyayat relung-relung jiwaku,
dan rasa curigaku yang salu
buat resah palung hatiku.

Bandung, September 2010

Thursday, May 10, 2012

Ungkapan Hati

tak sadari telah berapa lama
tertidur ku dalam kehampaan
tak tahu ku sampai kapan
berada ku dalam sepi yang terpendam

akankah ada seorang yang datang
tuk ramaikan hati yang sunyi
ataukah tak kan ada yang mampu temukan
dan ku tetap terjaga di lelap kehampaan

semua senyumku yang tersimpul
semua tawaku yang terpajang
hanya tuk tutupi rasa sepiku
hanya tuk sandarkan sejenak
hampa ini hati ku rasa

Bandung, November 2010